Apa itu Puisi Akrostik?
Pengertian Puisi Akrostik
Puisi akrostik adalah jenis puisi yang sajaknya disusun untuk mendeskripsikan sesuatu hal atau topik tertentu. Puisi akrostik biasanya memiliki huruf-huruf pada awal kalimat di setiap barisnya yang menyusun sebuah atau beberapa kata secara vertikal. Jika dibaca awal hurufnya saja secara vertikal akan membetuk suatu kata atau kalimat.
Asal Usul Puisi Akrostik
Kata akrostik awal mulanya berasal dari bahasa Prancis acrostiche dan Yunani akrostichis yang artinya adalah sebuah sajak (kata lain dari puisi, yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau beberapa kata, apabila dibaca secara vertikal (dari atas ke bawah). Oleh karena itu, setelah diserap ke dalam bahasa Indonesia terbentuklah kata akrostik. Biasalah, orang Indonesia menyebut sesuatu seenaknya saja.
Cara Membuat Puisi Akrostik
Dalam pembuatan puisi akrostik, penulis dituntut untuk menguasai banyak kata. Hal tersebut karena penulis harus bisa menemukan suatu kata dengan awalan tertentu untuk menjadi sebuah larik puisi.
- Tentukan temanya terlebih dahulu. Karena tema ibarat jiwa dalam sebuah tulisan. Entah itu puisi, cerita pendek (cerpen), novel dan bahkan artikel. Jadi hal pertama yang harus dipikirkan adalah tema yang kalian pilih untuk dijabarkan dalam puisi tersebut. Setelah itu pilihlahlah kata yang akan digunakan sebagai awalan atau kepala dari baris-baris puisinya.
- Ingat bahwa kata yang dipilih sebagai huruf pertama dari tiap baris akan menentukan panjang Puisi Akrostik. Jika kata yang dipilih terlalu panjang atau pendek, cari persamaan katanya di Tesaurus. Bisa juga memakai lebih dari satu kata untuk tema yang dipilih. Tergantung selera masing-masing.
- Curahkan gagasanmu. Tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan. Bisa dengan mencari hal-hal yang berkaitan dengan tema.
- Susun kata yang dipilih secara vertikal. Jelas. Agar bisa melihat dan mengantisipasi bagaimana nanti puisi kamu akan menyatu.
- Puisi Akrostik tidak harus dimulai dari huruf pertama. Lihat dan cari huruf di mana kamu merasa dari huruf tersebut kamu dapat membuat susunan kalimat yang benar-benar kamu sukai dan mudah bagimu. Dengan begitu, akan mempermudah dalam penyusunan baris lainnya.
- Libatkan pancaindra untuk lebih memahami konsep abstrak jika membayangkan detail spesifik melalui tubuh mereka.
- Gunakan majas simile dan metafora. Ini tidak hanya berlaku untuk Akrostik. Tetapi karena melihat keterbatasan puisi ini, jadi lebih diutamakan untuk menggunakan kata-kata yang lebih efektif.
- Revisi. Nah, proses inilah yang paling penting dalam membuat tulisan dalam bentuk apa pun. Sebab kita kadang suka berpikir, “Kok begini ya, kok jelek gini sih, ah kok kayak aneh gini sih, harus dirubah nih.” Begitu kan ya, hehe.
Jadi semakin berulang kali dibaca, maka akan kentara atau terlihat di mana letak kesalahan tulisan kita. So, jangan pernah lewatkan sesi ini ya.
Jadi, intinya dalam membuat Puisi Akrostik, (tidak hanya Puisi Akrostik saja sih sebenarnya tapi berbagai macam jenis puisi atau pun tulisan lainnya. Misal, cerpen, cerbung, novel, bahkan artikel dan lain-lain) perlu kreatifitas dan kepekaan terhadap sekitar. Perbanyak kosa kata dan yang paling penting belajar dan terus berlatih.
Contoh Puisi Akrostik
Ini adalah puisi karya sahabat saya: Sihabudin (Sigreda Habibi) dengan judul Anak Kecil Kami
Anak Kecil Kami
Sihabudin Ahmadaiky
“A”nak kecil kami malam ini kedinginanMalang, 2014
“N”amanya Bintang
“A”nak kecil kami siang tadi berlarian
“K”e ujung mimpi di rimba hutan
“S”aat pagi, anak kecil kami masih tidur
“E”fek kelelahan dari lari-larinya semalam
“M”ama, nanti siang aku ingin lari”
“A”nak kecil kami memang seorang pelari
“T”ak peduli siang, tak peduli malam
“A”taupun panas maupun hujan
“W”ahai Dewa aku titip anakku padaMu”
“A”lam semesta, berikan dia ketabahan”
“Y”ang tertabah baginya, yang tertabah pula bagiku”
“A”nak kecil kami siang ini berlari
“N”aik gunung turun gunung
“G”unung timur gunung barat
“K”ami telah siap di ujung pintu
“A”nak kecil kami datang mendekati
“M”ama, Bintang lari dulu”
“I”ya nak, hati-hati, jalanan kejam” kataku
Jika dibaca tiap awalan huruf, memiliki arti tersendiri bukan? "Anak Semata Wayang Kami". Cukup sekian. Semoga dapat bermanfaat dan semangat membuat puisi akrostik.
Wah, baru tau saya Pak. Terima kasih, artikel bermanfaat. Salam hangat 🙏
BalasHapusTerima kasih. Artikel puisi Akrostiknya sangat bermanfaat.
BalasHapusSalam https://ruangsekolah.net/