Pengertian dan Jenis Rima
Pengertian Rima
Rima merupakan bentuk pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan atau secara singkat, rima ialah pengulangan bunyi dalam kata atau suku kata yang ada dalam puisi, baik puisi lama maupun puisi baru.
Jenis-Jenis Rima
Rima dikelompokkan menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut!:
1. Berdasarkan Persesuaian Bunyi dalam Kata atau Suku Kata
Rima Sempurna (Rima Utuh)
Seluruh bunyi pada suku akhirnya memiliki irama yang sama.
Contoh:
Dua a - yam
Makan ba - yam
Rima Tak Sempurna (Rima Sebagian)
Hanya sebagian suku akhir yang sama.
Contoh :
beli pi - sangjadi pe - da - gang
Rima Mutlak
Seluruh kata berima. Dari susunan dan urutan huruf memiliki kesamaan persis.
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenagan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau-silau
Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berima mutlak.
Rima Terbuka
Rima terbuka adalah rima yang suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama.
Contoh :
sarapan pa - gi
lari setiap ha - ri
Rima Tertutup
Rima tertutup yaitu rima yang suku akhir suku tertutup dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama.
Contoh :
hati gun - dah
lantai ba - sah
Rima Aliterasi
Rima aliterasi adalah rima yang memiliki bunyi-bunyi awal pada tiuap-tiap kata yang sebaris, maupun pada baris-baris berlainan.
Contoh :
Bukan beta bijak berperi
Pandai mengubah madahan syair
Bunyi b pada kata-kata dalam baris pertama bait puisi di atas disebut rima aliterasi.
Rima Asonansi
Rima asonansi adalah rima yang vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada satu baris maupun pada baris-baris berlainan.
Contoh :
se – cu – pak - tum – bang
se – cu – kat - mun – dam
Yang disebut asonansi ialah vokal-vokal e – u – a dan u – a pada kata-kata tersebut di atas.
Rima Disonansi
Rima ini adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonansi tetapi memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan.
Contoh :
Tin – dak - tan – duk ( i– a / a – u )
Mon – dar - man – dir ( o – a / a – i )
2. Berdasarkan Letak Kata dalam Baris Kalimat
Berdasarkan letaknya, rima dikelompokkan menjadi beberapa jenis, di antaranya::
Rima Awal
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada awal-awal kata.
Contoh :
Pemuda kaulah harapan bangsa
Pemuda jangan suka berpangku tangan
Rima Tengah
Apabila kata-kata yang berima terletak di tengah.
Contoh :
Pemuda kaulah harapan bangsa
Pemudi kaulah harapan negeri
Rima Akhir
Apabila kata-kata yang berima terletak pada akhir. Bentuk ini banyak digunakan dalam bentuk Pantun, Syair dan Gurindam.
Contoh :
Berakit-rakit kehulu
berenang-renang ke tepian
bersakit=sakit dahulu
bersenang-senang kemudian
Rima Tegak
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada baris-baris yang berlainan.
Contoh :
Terlipat
Terikat
Engkau mencari
Terang matahari
Melambai
Melombai
Engkau beringin
Digerak angin
Terhibur
Terlipur
Engkau bermalam
Di tepi kolam
Rima Datar
Apabila rima kata-kata yang berima itu terdapat pada baris yang sama.
Contoh :
Air mengalir menghilir sungai
(bunyi ir pada akhir ketiga kata)
Rima Sejajar
Apabila sepatah kata dipakai berulang-ulang dalam kalimat yang beruntun.
Contoh :
Dapat sama laba
Cicir sama rugi
Bukit sama didaki
Lurah sama dituruni
Berat sama dipikul
Ringan sama dijinjing
Terapung sama hanyut
Terendam sama basah
Rima Berpeluk (Rima Berpaut)
Apabila umpamanya baris pertama berima dengan baris keempat, baris kedua berima dengan baris ketiga.
Rima ini terletak pada bentuk Soneta dengan rima a – b – b – a
Contoh :
Perasaan siapa ta’kan nyala ( a )
Melihat anak berlagu dendang ( b )
Seorang sajak di tepi padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Rima Bersilang ( Rima Salib)
Rima yang letaknya berselang-selang. Misalnya baris pertama berima dengan baris ketiga, dan baris kedua berima dengan baris keempat.
Rima ini dapat kita jumpai dalam bentuk Pantun yang berumus, a – b – a – b.
Contoh :
Burung nuri burung dara ( a )
Terbang ke sisi taman kayangan ( b )
Karangan janggal banyak tak kena ( a )
Daripada paham belum sempurna ( b )
Rima Rangkai
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada kalimat-kalimat yang beruntun.
Bentuk ini dapat kita jumpai dalam bentuk Syair dengan rumusnya, a – a – a – a ; b – b – b –b
Contoh :
Hatiku rindu bukan kepalang ( a )
Dendam berahi berulang-ulang ( a )
Air mata bercucuran selang menyelang ( a )
Mengenangkan adik kekasih abang ( a )
Diriku lemah anggotaku layu ( b )
Rasakan cinta bertalu-talu ( b )
Kalau begini datanglah selalu ( b )
Tentulah kanda berpulang dahulu ( b )
Rima Kembar
Apabila kalimat yang beruntun dua-dua berima sama. Misalnya dengan abjad a – a – b – b atau c – c – d – d – e – e dan seterusnya.
Contoh :
Sedikitpun matamu tak berkerling ( a )
Memandang ibumu sakit berguling ( a )
Air matamu tak bercucuran ( b )
Tinggalkan ibumu tak penghiburan ( b )
Rima Patah
Apabila dalam bait-bait puisi ada kata yang tidak berima sedangkan kata-kata lain pada tempat yang sama di baris-baris lain memilikinya.
Rumus rima patah adalah a – a – b – a atau b – c – b – b
Contoh :
Beli baju ke pasar Minggu ( a )
Jangan lupa beli duku ( a )
Beli kemeja ke pasar Senen ( b )
Jangan lupa ajaklah daku ( a )
Beli kemeja ke pasar Senen ( b )
Jangan lupa membesi dasi ( c )
Jangan suka jajan permen ( b )
Lebih baik dibelikan semen ( b )
Rima Merdeka
Tidak ada yang bersajak.
Contoh :
Hanya sebuah bintang ( a )
Kelip kemilau ( b )
Tercapak di langit ( c )
Tidak berteman ( d )
3. Berdasarkan Letak Persamaan Bunyi dalam Baris atau Baris Berikutnya
Terdiri atas:
Rima datar
Rima datar yaitu persamaan bunyi kata yang diletakkan datar atau berderet.
Contoh:
halilintar bergetar bergelegar menyambar-nyambar.
Rima tegak
Rima tegak yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada baris-baris yang berlainan.
Contoh:
Asam pauh dari seberang
Tumbuhnya dekat tepi tebat
Badan jauh dirantau orang
Sakit siapa akan mengobat
4. Berdasarkan Letak Pasangannya dalam Bait
Terdiri atas:
Rima terus
Rima terus yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada akhir setiap baris.
Contoh:
Abdul Nuluk Putra Baginda
Besaran sudah bangsawan muda
Rima kembar
Rima kembar yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpasangan,
Contoh:
Sedikit pun matamu tak mengerling
Memandang ibumu sakit berguling
Air matamu tak bercucuran
Tinggalkan ibumu tak penghiburan
Rima silang
Rima silang yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara silang.
Contoh:
Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Boleh kita berjumpa lagi
Rima peluk
Rima peluk yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpelukan atau diapit satu atau dua suku kata yang sama bunyinya.
Contoh:
Hati memuja Tuhan Kuasa
Gerak laku jauhlah hati
Maafkan aku yang Gusti
Dalam usaha yang alpa
Rima putus
Rima putus yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang putus.
Contoh:
Padamu seribu mawar sudah kuberi
Sekadar membeli cintamu
Tapi kau tetap membantu, diam dan bisu
Walau seribu tahun sudah aku menunggu, rindu, pilu
Rima bebas
Rima bebas yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara bebas.
Posting Komentar untuk "Pengertian dan Jenis Rima"